Panduan Pelayanan Kebidanan & Neonatal dengan BPJS Yang wajib Kita Ketahui

Panduan Pelayanan Kebidanan & Neonatal dengan BPJS

Sebelum membahas mengenai Panduan Pelayanan Kebidanan & Neonatal dengan BPJS, BPJS, memang kini semakin melambung tinggi infomasinya, dan hal itu Tak terlepas dari kerja keras pemerintah dalam mengenalkannya, tapi juga ada banyak masyarakat yang bingung mengenai keberadaan bpjs ini, maka kamipun tergerak untuk membagikan informasi berharga mengenai program menteri ekonomi yang satu ini, sebab diluar sana, ada penawaran program yang menurut kami juga Sesuai, misalnya jamsostek, kartu kartu sakti yang di tawarkan untuk warga indonesia.






Saat ini BPJS menyediakan pelayanan kebidanan & neonatal untuk ibu hamil sehingga Bisa mengurangi biaya ibu hamil peserta bpjs selama masa proses kehamilan hingga pasca persalinnan.

Pelayanan kebidanan & neonatal yang Bisa ditanggung oleh bpjs merupakan upaya  untuk  menjamin  dan  melindungi  proses    kehamilan,    persalinan,    pasca    persalinan,    penanganan    perdarahan    pasca   keguguran    dan    pelayanan KB pasca salin serta komplikasi yang terkait dengan  kehamilan,  persalinan,  nifas  dan  KB  pasca  salin. Pelayanan persalinan dilakukan dengan cara terstruktur dan berjenjang berdasarkan Acum.

Cakupan pelayanan kebidanan & neonatal

Cakupan pelayanan kebidanan & neonatal meliputi:
1. Pelayanan  Inspeksi  kehamilan  atau  antenatal  care (ANC). Salah   satu   fungsi   terpenting   dari   perawatan   antenatal  yaitu  untuk  membagikan  saran  dan  informasi  pada  seorang  wanita  mengenai tempat  kelahiran   yang   tepat   sesuai   dengan   kondisi   dan   status   kesehatannya.   Perawatan  antenatal   juga    merupakan    suatu    kesempatan    untuk  menginformasikan  kepada  para  wanita  mengenai  Asterik – Asterik bahaya dan gejala yang memerlukan bantuan Cepet dari petugas kesehatan (WHO).

Tujuan Antenatal Care  (ANC) yaitu untuk menjaga  supaya ibu hamil Bisa melalui masa kehamilannya,
persalinan  dan  nifas  dengan  bagus  dan  selamat,  serta  menghasilkan  bayi  yang  sehat  (Depkes  RI) 
sehingga  mengurangi  angka  kematian  ibu  dan  angka kematian bayi dari suatu proses persalinan. Inspeksi  antenatal  juga  membagikan  manfaat  bagi ibu dan janin, antara lain:

a. Bagi ibu

  1. Mengurangi  dan  menegakkan  dengan cara  dini komplikasi    kehamilan    dan    mengobati  dengan cara dini komplikasi yang mempengaruhi kehamilan.
  2. Mempertahankan dan  melonjakkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil dalam menghadapi persalinan. 
  3. melonjakkan    kesehatan    ibu    setelah  persalinan  dan  untuk  Bisa  membagikan ASI.
  4. membagikan    konseling    dalam    memilih   
    metode kontrasepsi (Manuaba, 1999).

b. Bagi janin
  1. Manfaat    untuk    janin    yaitu    memelihara kesehatan ibu sehingga mengurangi persalinan prematur,   berat   badan   lahir   rendah,   juga  melonjakkan   kesehatan   bayi   sebagai   titik awal kualitas sumber daya manusia (Manuaba, 1999).
  2. persalinan
  3. Inspeksi bayi baru lahir 
  4. Inspeksi  pasca  persalinan  atau  postnatal  care  (PNC) Inspeksi bayi baru lahir dan ibu pasca persalinan sangat  penting  untuk  memastikan  kesehatan  dan  keselamatan  bayi  dan  ibu,  terutama  pada  masa  nifas awal yaitu setelah kelahiran bayi dan selama 7 (tujuh) hari pertama setelah melahirkan. Namun demikian,  sepanjang  periode  nifas  yaitu  setelah  melahirkan hingga 28 hari setelah kelahiran yaitu masa-masa risiko tinggi. Kematian bayi lahir hidup dalam  masa  28  hari  sejak  kelahiran  yang  dikenal sebagai   tingkat   kematian   neonatal   (neonatal mortality rate) dilaporkan terjadi di seluruh dunia.  Begitu juga dengan kematian ibu sebab komplikasi pasca persalinan cukup tinggi. Tujuan Inspeksi pasca persalinan (PNC) yaitu: a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya.  b. Melaksanakan   skrining   yang   komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila   terjadi   komplikasi      pada   ibu   ataupun bayinya c.
     membagikan   pendidikan   kesehatan   mengenai perawatan    kesehatan  diri,  nutrisi,  menyusui, pemberian   imunisasi   kepada   bayinya   dan perawatan bayi sehat.
  5.  pelayanan KB. Poskesdes, Bidan desa/Bidan praktik Berdikari) 2.
     Bidan Praktik Berdikari yang menjadi jejaring faskes tingkat  pertama  yang  bekerja  sama  dengan  BPJS Kesehatan dan Bidan Praktik Berdikari pada daerah Tak  ada  faskes  (Berdasarkan  SK  Kepala  Dinas Kesehatan Kab/Kota setempat.

Selengkapnya Bisa dibaca di sini

0 Response to "Panduan Pelayanan Kebidanan & Neonatal dengan BPJS Yang wajib Kita Ketahui"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel